Berita

Keputihan Seperti Ampas Tahu, Pertanda Apakah Itu?

Keputihan merupakan kondisi yang umum dialami oleh wanita dewasa. Namun pada beberapa kasus, kondisi ini bisa menjadi indikasi adanya gangguan kesehatan tertentu.

Salah satunya keputihan yang menggumpal seperti ampas tahu.  Lantas, faktor apa yang menjadi penyebab keputihan seperti ampas tahu?

Nah, biar kamu gak penasaran mending simak saja langsung penjelasannya di bawah ini.

3 Penyebab Keputihan Menggumpal Seperti Ampas Tahu

1. Akhir Dari Haid

Keputihan dengan tekstur kental yang menggumpal bisa terjadi setelah menstruasi berakhir. Ya, keputihan ini tampak berwarna bening dan putih, kemudian disertai dengan rasa gatal dan tidak beraroma.

Kondisi tersebut merupakan hal yang wajar dan tidak perlu melakukan pengobatan. Umumnya, perubahan tekstur keputihan ini dikarenakan adanya perubahan hormon tertentu.

Seperti hormon estrogen dan progesteron yang berada didalam kadar rendah pada akhir haid. Sehingga menimbulkan efek berupa produksi cairan vagina yang sangat kental serta menggumpal.

Dalam beberapa kasus, akhir menstruasi juga merupakan waktu ovulasi atau masa subur bagi wanita. Dengan rentang waktu ersebut, maka seorang wanita berpotensi mengeluarkan keputihan yang berwarna putih susu dan menggumpal.

Apabila keputihan ini tidak disertai dengan aroma bau dan rasa gatal, kamu tidak perlu khawatir karena bukan masalah yang serius.

2. Vaginosis Bakterialis

Dilansir dari salah satu situs kesehatan ternama di Indonesia, menyebutkan bahwa penggumpalan keputihan merupakan indikasi adanya infeksi bakteri gardnerella vaginalis.

Secara normal, bakteri tersebut memang berada di dalam vagina. Namun jika jumlah bakterinya terlalu banyak, maka bisa menimbulkan infeksi yang membuat keputihan menggumpal seperti ampas tahu.

Nah, keputihan yang disebabkan oleh infeksi bakteri gardnerella vaginalis ini disebut dengan penyakit Vaginosis Bakterialis.

Tak hanya keputihan, gejala utama dari penyakit tersebut berupa bau amis yang cukup menyengat di area vagina.

Bahkan, aroma amisnya akan semakin menyengat setelah berhubungan intim. Jika kamu mengalami masalah Vaginosis Bakterialis, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

3. Kandidiasis Vagina

Sesuai dengan namanya, Kandidiasis Vagina disebabkan karena infeksi jamur jenis candida sp. Penyakit ini biasanya ditandai dengan keputihan yang menggumpal seperti tepung basah, kemudian disertai dengan rasa gatal di organ intim.

Ada beberapa tipe wanita yang rentan terkena penyakit Kandidiasis Vagina, seperti pengidap diabetes, obesitas, dan lanjut usia.

Untuk mengatasi masalah ini, maka harus diberi obat anti-jamur berbentuk tablet yang dimasukkan ke dalam vagina.

Apakah Keputihan yang Menggumpal Berbahaya?

Keputihan yang menggumpal seperti ampas tahu memang tidak boleh dianggap remeh. Pasalnya, kondisi ini bisa memicu masalah komplikasi yang lebih serius.

Kendati demikian, pengobatan keputihan tersebu tidak boleh dilakukan sendiri karena dapat memperparah infeksinya.

Jika tidak segera mendapatkan penanganan medis, maka akan menimbulkan berbagai gejala seperti rasa gatal, nyeri, hingga sensasi terbakar di area vagina.

Selain itu, keputihan yang menggumpal seperti ampas tahu juga dapat memicu masalah peradangan di organ dalam panggul. Hal ini disebabkan karena bakteri dari vagina masuk ke rahim dan organ kandungan.

Adapun penyakit radang panggul yang bisa membuat organ kandungan meradang, serta mengalami perlengketan.

Sehingga si penderitanya akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan anak dimasa depan. Apabila masalah ini terjadi pada ibu hamil, maka ada kemungkinan bisa menyebabkan komplikasi kehamilan.

Seperti ketuban yang pecah sejak dini, kehamilan prematur, hingga kehamilan ektopik.